Setelah sekian hari saya penasaran dengan siapa orang yang rajin membersihkan tempat sampah di kos an saya, semalam saya berniat untuk menunda tidur saya sampai lewat tengah malam. Rasa kantuk dan lelah usai bekerja dan kuliah saya tepis demi rasa penasaran saya. Sebatang rokok, secangkir teh manis, “Cinta Brontosaurus” nya Raditya Dika dan alunan lagu Unintended nya Muse [Jadi ingat seseorang … 😉 ] menemani saat-saat penantian saya tadi malam.
Saya sungguh menikmati saat -saat seperti ini, saat dimana saya merasa dekat dengan diri saya. Saat yang menurut saya pas untuk merenungkan segala apa yang telah kita lakukan satu hari ini. Apakah kita sudah berbuat yang baik untuk diri sendiri dan juga orang lain, apakah kita hari ini sengaja atau tidak sengaja telah mendzolimi orang lain. Pun apakah kita sudah mengikhlaskan segala yang terjadi pada hari ini, memaafkan setiap orang yang kita temui yang mungkin telah melukai hati kita meskipun orang itu tidak menyadarinya.
Ga terasa jam di kamar saya sudah menunjukkan pukul 23.50, saya sudah beberapa kali menguap. menandakan tubuh saya minta jatah untuk segera istirahat. Dan akhirnya penatian saya membuahkan hasil juga. Perlahan saya mendengar suara langkah kaki diluar kamar, dan sepertinya menuju ke tempat pembungan sampah. Akhirnya saya beranjak, mendekat ke jendela dan mencoba mengintip dari dalam kamar. Saya tersenyum simpul begitu melihat siapa yang sedang asik menyapu dan memasukkan sampah-sampah itu kedalam karung, firasat saya ternyata tidak salah. Orang itu adalah Pak Asmut. Pak Asmut adalah orang yang oleh semua penghuni kosanku dan mungkin oleh semua orang yang melihat dia pertama kali dianggap orang yang kurang waras, gila, ‘gendeng’, stres dan masih banyak kata sejenis lainnya. Tapi itu semua TIDAK bagi saya. Menurut saya Pak Asmut adalah orang yang 100% sehat. Orang gila mana yang untuk mendapatkan nasi satu bungkus, rokok satu batang mau bekerja keras terlebih dahulu. Dia tidak pernah mau menerima pemberian secara cuma-cuma. Seperti cara dia membersihkan sampah di kos an ku dan paginya dia minta upah ke pemilik kosan, atau ketika dia membersihkan seluruh emperan toko di sepanjang jalan, mengelap kaca dan tiap minggunya dia diberi upah oleh si pemilik toko itu. Apakah karena dia tidak punya tempat tinggal dan lebih senang tidur dijalanan bisa disebut sebagai orang yang ga waras?? Kuping saya panas tiap ada yang mengatai Pak Asmut sebagai orang gila. Mungkin karena Pak Asmut berpenampilan buruk dan jarang sekali bicaralah yang ngebuat orang berpendapat seperti itu.
Mungkin di dunia Pak Asmut derajatnya rendah, tapi semoga derajatnya akan dinaikkan kelak di Akherat. Amin …..
Loh, itu saya yang membersihkan mas … bukan pak Asmut, emang gak lihat saya yah, halah 🙂
Rindu punya ilmu merubah diri ya? trus kenapa tiap saya samperin Pak Asmut dia memandang saya dalem sekali. 😉
semoga derajatnya di hadapan Tuhan pasti tinggi karna amal dan perbuatannya
kadang orang yang waras justru malah tindakannya ngga waras. ngembat jatah orang dll.
Indonesia ini sepertinya butuh orang-orang bermental seperti pak Asmut itu, kerja keras dulu upah belakangan.
*sekalian kunjungan balik nih..:D
wah.. itu sih lebih bermartabat daripada hanya bisa korup 😦
salut!
Saya setuju dengan pendapat mas, kita gak boleh menilai orang dari penampilan luarnya…. Tidak berprasangka buruk hanya karena penampilan buruk seseorang, mana taw mereka yg berpenampilan buruk justru lebih mulia disisi Allah.. amien….
Saya setuju dengan pendapat mas, kita gak boleh menilai orang dari penampilan luarnya…. Tidak berprasangka buruk hanya karena penampilan buruk seseorang, mana taw mereka yg berpenampilan buruk justru lebih mulia disisi Allah.. amien….
btw thax ya udah mampir….
Knapa ya bersihin sampahnya harus tengah malam?
Mungkinkah agar kebaikannya tak terlihat?
Klau dmikian,pmikiranya bagus banget.
ada orang yang “gendeng”, kumel, compang-camping dan miskin, tapi sebenarnya mempunyai hati yang suangattt buaik…
ada juga orang yang “sehat”, guanteng, necis abizz, kaya punya mobil pribadi 10, tapi sayang korupsi uang rakyat…..
piye jal ? tanya ken napa ?
daddy…maaf ya..ahir2 ini aku sibuk bngt sama kerjaan baru aku…
hmmm…jadi inget siapa dad??…
aku mau komentar banyak,tapi nanti aja ya…aku gak enak sama boss aku…
c u… my daddy….
Tak apa, jika ini semua demi masa depan yang lebih baik, saya pasti mendukung sepenuhnya. Inget siapa ya? yahhh yang merasa sajalah ^_^ ….
Daddy…sorry ya tadi pagi aku buru2 matiin telpn soalnya,aku lagi di test sama boss aku utk setia sama komitmen aku untuk fokus di kerjaan aku…tapi semuanya senilai ko menurut aku..doain aku aja,semoga Allah selalu bersama aku melindungi aku.kalau kerjaan ini membuat aku jauh dari-Nya,aku pasti langsung tinggalin…wish me luck always sobat…ciye…kaku amat ya gw…miss u…btw,,,qmu taruh sms aku di blog ya?!…hehe…gak apa..thanx ya….salam buat nicky cayank…roni jg yang lainnya kalo ktmu ya….bubbyee dad…..
“kalau kerjaan ini membuat aku jauh dari-Nya,aku pasti langsung tinggalin…”
Sekarang saya yakin kalau kamu baik-baik saja, sungguh saya suka sekali dengan kalimat itu. Semoga selalu bahagia …